Menicicipi Beberapa Menu di Besali Cafe De Tjolomadoe
#Culinary – Assalamualaikum dan selamat liburan akhir tahun untuk para teman teman pembaca blog ini. Kali ini saya akan mengulas sedikit tentang tempat asik buat kongkow-kongkow di Solo, khususnya di De Tjolomadoe Karanganyar yang merupakan bekas Pabrik Gula yang sudah tutup sejak tahun 90’an yang lalu.
Kalau inget Pabrik Gula pasti saya ingat dengan almarhum bapak saya yang pekerjaannya memang di industri gula dulunya. Jadi hafal banget nama – nama stasiun yang ada di dalam pabrik gula, diantaranya adalah St. Gilingan, St.Pabrik Tengah, St.Puteran, St.Ketelan, St Listrik dan St. Besali. Kalau almarhum ayah saya dulu kerjaannya di bagian St.Gilingan, yaitu tempat proses tebu masuk hingga tebu digiling untuk diambil nira.
Kini salah satu stasiun yang disebut dengan nama Besali tadinya di gunakan sebagai tempat maintenance / perbaikan untuk memenuhi kebutuhan pabrik dalam hal pembuatan/pesanan suku cadang, di De Tjolomadoe kini di sulap menjadi sebuah Cafe, yang disebut dengan Cafe Besali.
Tidak lama kemudian setelah berkeliling bangunan di De Tjolomadoe, saya pun duduk sambil memesan beberapa menu bersama beberapa teman media. Melihat interior serta tatanan Cafe Besali ini memang benar benar tampak instagramable serta kekinian. Mulai dari tata ruang, pemilihat material dan suasana kolonialpun masih terasa saat saya berada di Cafe ini.
Saya pun mengambil buku menu dan melihat beberapa menu makanan yang siap di sajikan oleh Besali Cafe. Soal harga bagi saya standar lah, dan sesuai dengan suasana cafe serta standar restoran middle up. Waktu itu saya memesan beberapa menu bersama rekan-rekan, diantaranya adalah seperti Jus, tempe mendoan dan menu menu berat seperti nasi goreng, cap jay, mie goreng, sate kambing hingga gulai kambing.
Menu western sebenarnya juga ada sih, semacam spageti dan sejenisnya, akan tetapi kami lebih memilih menu nusantara yang di rasa lebih nendang dari segi cita rasa.
Oh iya, Besali Cafe ini letaknya di dalam kompleks Museum De Tjolomadoe, jadi untuk menuju cafe ini, kita harus bayar tiket masuk museum dulu seharga 25K. Waktu saya ngobrol sama pengelola, katanya masih dalam uji coba. Saya juga berpikir ” gak kemahalan tuh masuknya kudu wajib melewati museum dengan bayar segitu?”. “masak mau makan aja kudu bayar tiket masuk dulu”Sambil ngobrol ngalor ngidul, akhirnya menu yang kita pesan datang juga, saya dan rekan-rekan lainnya akhirnya mencicipi beberapa kuliner yang sudah kami pesan.
Dari segi masakan memang enak sih, sekelas masakan hotel dan bener-bener fresh, karena saya memang melihat secara langsung sendiri masaknya dan menengok di dapur sebentar waktu itu. Terlebih yang memasak adalah beberapa orang chef. Jadi memang wajar kalau harganya agak mihil.
Bagaimana para pengunjung dan pembaca setia blog saya? Kalau ke Solo atau Karanganyar, jangan lupa ya.. mampir di mari?
Kabar-kabar pokoknya…Sekian dulu ya..
Wassalamualaikum Wr Wb
2 Januari 2019 pukul 7:38 PM
Yah price list nya gak keliatan, pdahal penasaran. wkwkwkwk
ke Tjolomadu baru 2x, pas event lari sm nganterin tmn. Blm sempet mampir cafe nya. ehehe
2 Januari 2019 pukul 10:41 PM
harganya lumayan kak..diperuntukkan kalangan middle up memang..
2 Januari 2019 pukul 12:16 PM
belum pernah makan di Besali..coba daftar harganya lebih di zoom in..hihihihi..buat contekan
2 Januari 2019 pukul 1:36 PM
harga minuman mulai 10K dan makanan 20K kak hehehe..kalau kesini yang lama nongkrongnya biar gak rugi hahaha
2 Januari 2019 pukul 12:00 PM
ntap, kalau orang seperti saya nampaknya nggak cocok mas makan di cafe itu 😀
2 Januari 2019 pukul 1:35 PM
gayamu mas bro…bola bali mlebu hotel kok
2 Januari 2019 pukul 1:36 PM
wkwkwkwk, mlebu tok mas 😀
31 Desember 2018 pukul 6:52 PM
Dulunya pabrik gula? wah.. berarti tempatnya lumayan besar jg ya? cafe-nya bisa jadi untuk acara nikahan atau acara2 lainnya jg ya? hehehe…
31 Desember 2018 pukul 7:10 PM
iya dulunya pabrik gula kak ristin..terus berubah jadi ada cafenya, museumnya dan konser hall nya..banyak arti manca n domestik sering konser di solo gara-gara ada ini skg
29 Desember 2018 pukul 11:27 AM
wah bisa jadi referensi kalau ke Karanganyar, aku tahunya cuma teh ndoro dongker
2 Januari 2019 pukul 5:47 AM
ini tapi di wilayah colomadu, bukan Karanganyar atas lho kak..
jadi lebih dekat bandara…